Selasa, 27 Januari 2015

Obat Lupa Dari Al-Qur'an -'

TERKADANG terbenak dalam pemikiran kita hal hal yang menyedihkan atau menyenangkan hingga suatu hal yang lebih penting atau hal yang lain “Lupa” untuk dilkerjakan, Terkadang pula sebagian dari kita mengeluhkan seringnya lupa beberapa ilmu yang telah dipelajari atau susah mengingat. Maka ini solusi dari Al-Quran .
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata,
“kita katakan, iya. Lupa ada obatnya –dengan karunia dari Allah- yaitu menulisnya. Karenanya Allah memberi karunia kepada hamba-Nya dengan surat Al-Alaq.
Yaitu “iqra’” kemudian “mengajarkan dengan perantara pena”. Maksudnya, bacalah dengan hapalannya, jika tidak hapal maka dengan tulisanmu.
Allah Tabaraka Ta’ala menjelaskan kepada kita bagaimana mengobati penyakit ini yaitu penyakit lupa dan kita obati dengan menulis. Dan sekarang menulis lebih mudah dibanding dahulu karena mudah didapatkan dan segala puji bagi Allah, sekarang bisa direkam.”[1]
Mengikat ilmu dengan menulis
Daya ingat manusia terbatas, oleh karenanya ilmu perlu diikat denga tulisan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam,
قَيِّدُوا الْعِلْمَ بِالْكِتَابِ
“Ikatlah ilmu dengan dengan menulisnya”[2]
Bahkan beliau memerintahkan sebagian sahabatnya agar menulis ilmu. Salah satunya adalah Abdullah bin ‘Amru. Beliau bersabda kepadanya:
اكْتُبْ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، مَا خَرَجَ مِنْهُ إِلَّا حَقٌّ
“Tulislah. Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya. Tidaklah keluar darinya melainkan kebenaran”[3]
Imam Syafi’I rahimahullah berkata,
الْعِلْمُ صَيْدٌ وَالْكِتَابَةُ قَيْدُهُ قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَهْ
فَمِنَ الْحَمَاقَةِ أَنْ تَصِيْدَ غَزَالَةً وَتَتْرُكَهَا بَيْنَ الْخَلاَئِقِ طَالِقَهْ
Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya
Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat
Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang
Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja.[4]
Sampai-sampai Asy-sya’bi rahimahullah berkata,
إِذَا سَمِعْتَ شَيْئًا فَاكْتُبْهُ وَلَوْ فِي الْحَائِطِ
“Apabila engkau mendengar sesuatu ilmu, maka tulislah meskipun pada dinding”[5]
Sebagian lagi mengatakan bahwa di zaman seperti sekarang ini.
قيد العلم بالعمل
“ikatlah ilmu dengan mengamalkannya”
Ilmu lebih layak diikat dengan amal karena ilmu yang telah diikat dikitab-kitab telah banyak dilupakan.
Alhamdulillahilladzi bi ni’matihi tatimmush shalihaat, wa shallallahu ‘ala nabiyyina Muhammad wa ‘ala alihi wa shahbihi wa sallam []


 

Ini Bukti Perdaban Islam Meluas Ke Castilla-La Mancha 1000 tahun lalu -'

PENELITI Spanyol di provinsi Ciudad dikabarkan telah menemukan sebuah kuburan muslim berusia 1.000 tahun. Disebut-sebut itu adalah tanda pertama bahwa peradaban Islam telah meluas ke Castilla-La Mancha satu abad yang lalu.
“Kami tidak berbicara tentang sebuah proyek empat tahun. Ini adalah bagaimana memahami segala sesuatu yang ada selama satu atau dua ratus tahun bahkan lebih dari itu,” kata Víctor López Menchero yang memimpin proses penggalian makam.
Setelah dua minggu menggali di kota Alcázar de San Juan di provinsi Ciudad, López Menchero bersama teman-temannya berhasil menemukan fragmen berupa barang-barang rumah tangga dari zaman perunggu dan prasasti Romawi dan jejak permukiman Celtiberian.
Satu hal yang penting dari eksplorasi itu adalah ditemukannya pekuburan kuno berisi tujuh mayat yang diyakini umat Islam.
“Posisi badan menghadap Makkah, menegaskan bahwa itu adalah kuburan Muslim,” kata López Menchero.
López Menchero menegaskan bahwa penemuan kuburan Islam adalah salah satu dari beberapa potong bukti bahwa Muslim tinggal di Castilla-La Mancha.
Proyek arkeologi López Menchero ini, bersama-sama dijalankan oleh Universitas Castilla-La Mancha dan pihak berwenang di Alcázar de San Juan yang didirikan pada tahun 2013.
Muslim menguasai sebagian besar Spanyol selama berabad-abad mulai tahun 711-1492. Raja terakhir mereka dikalahkan oleh raja Katolik dan ratu Ferdinand & Isabella pada tahun 1492. Setelah itu masjid Muslim dirusak atau diubah menjadi gereja.
Ada hampir 1,6 juta Muslim di Spanyol, yang membentuk 3,4% dari 47 juta penduduk negara itu, menurut sebuah Observatory Andalusia. Islam adalah agama kedua di Spanyol setelah Kristen dan telah diakui berdasarkan hukum kebebasan beragama tahun 1967. [ra/islampos/onislam]

10 Kriteria Aliran Sesat Dalam Islam -'

Oleh: Jonru Ginting

BANYAK orang berkata, hanya Allah yang berhak mengklaim golongan tertentu sesat atau tidak. Jadi kalau ada orang yang menyebut aliran tertentu sebagai sesat, dia lantas dicap “mengambil alih kekuasaan Allah.”
Benarkah demikian?
Jawabannya TIDAK!
Dalam Islam, ada kriteria-kriteria tertentu yang menyebabkan sebuah aliran layak disebut sesat. Dan sebagai makhluk yang berpikir, kita tentu bisa melihat, membaca dan mengamati gejala-gejala yang tampak dari sebuah aliran sesat tersebut.
Berikut saya kutip keputusan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tentang 10 kriteria yang menandakan suatu aliran disebut aliran sesat(*).
1. Mengingkari salah satu rukun dari rukun iman yang 6 (enam), dan rukun Islam yang 5 (lima).
2. Meyakini atau mengikuti aqidah yang tidak sesuai dengan dalil syar’i (Al Quran dan Assunnah).
3. Meyakini turunnya wahyu setelah Al Quran.
4. Mengingkari otentisitas dan atau kebenaran isi Al Quran.
5. Melakukan penafsiran Al Quran yang tidak berdasarkan kaedah-kaedah tafsir.
6. Mengingkari kedudukan hadits Nabi sebagai sumber ajaran Islam.
7. Menghina, melecehkan atau merendahkan para Nabi atau Rasul.
8. Mengingkari Nabi Muhammad SAW sebagai Nabi dan Rasul terakhir.
9. Merubah, menambah dan atau mengurangi pokok-pokok ibadah yang telah ditetapkan oleh syariah, seperti haji tidak harus ke Baitullah, shalat fardhu tidak 5 waktu, dan sebagainya.
10. Mengkafirkan sesama muslim tanpa dalil syar’i, seperti mengkafirkan muslim hanya karena bukan kelompoknya (**).
Ditetapkan di Jakarta, tanggal 6 November 2007 (25 Syawal 1428H)
Tertanda,
Majelis Ulama Indonesia
– Drs. H.H. Ichwan Sam (Sekretaris Umum)
– Dr. K.H. M.A. Sahal Mahfudh (Ketua Umum)
Keterangan:
(*) Artikel ini dikutip dari buku saku “Kesesatan Aqidah dan Ajaran Syi’ah di Indonesia” terbitan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia
(**) Dari poin ke-10 ini, sebenarnya kita boleh mengkafirkan seseorang atau golongan tertentu, asalkan ada dalil syar’i-nya yang jelas dan kuat.
NB: Kriteria-kriteria di ataslah yang menjadi landasan utama untuk menetapkan Syi’ah, LDII, Ahmadiyah, NII, Jaringan Islam Liberal (JIL) dst sebagai aliran sesat. Wallahualam. []

Kapan Ucapkan Masya Allah Dan Subhanallah ? -'

Oleh: KH Muhammad Arifin Ilham, Pimpinan Majelis Az-Zikra

UNGKAPAN dzikir atau kalimah thayyibah “Subhanallah” sering tertukar dengan ungkapan “Masya Allah”. Ucapkan “Masya Allah” kalau kita merasa kagum. Ucapkan “Subhanallah” jika melihat keburukan! Selama ini kaum Muslim sering “salah kaprah” dalam mengucapkan Subhanallah (Mahasuci Allah), tertukar dengan ungkapan Masya Allah (Itu terjadi atas kehendak Allah). Kalau kita takjub, kagum, atau mendengar hal baik dan melihat hal indah, biasanya kita mengatakan Subhanallah. Padahal, seharusnya kita mengucapkan Masya Allah yang bermakna “hal itu terjadi atas kehendak Allah”. Ungkapan Subhanallah tepatnya digunakan untuk mengungkapkan “ketidaksetujuan atas sesuatu”. Misalnya, begitu mendengar ada keburukan, kejahatan, atau kemaksiatan, kita katakan Subhanallah (Mahasuci Allah dari keburukan demikian). Ucapan Masya Allah. Masya Allah artinya “Allah telah berkehendak akan hal itu”.Ungkapan kekaguman kepada Allah dan ciptaan-Nya yang indah lagi baik. Menyatakan “semua itu terjadi atas kehendak Allah”.
Masya Allah diucapkan bila seseorang melihat hal yang baik dan indah. Ekspresi penghargaan sekaligus pengingat bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena kehendak-Nya. “Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “Masya Allah laa quwwata illa billah” (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan?” (QS. Al-Kahfi: 39). Ucapan Subhanallah. Saat mendengar atau melihat hal buruk/jelek, ucapkan Subhanallah sebagai penegasan: “Allah Mahasuci dari keburukan tersebut”. Dari Abu Hurairah, ia berkata: “Suatu hari aku berjunub dan aku melihat Rasulullah Saw berjalan bersama para sahabat, lalu aku menjauhi mereka dan pulang untuk mandi junub. Setelah itu aku datang menemui Rasulullah Saw. Beliau bersabda :‘Wahai Abu Hurairah, mengapakah engkau malah pergi ketika kami muncul?’ Aku menjawab: ‘Wahai Rasulullah , aku kotor (dalam keadaan junub) dan aku tidak nyaman untuk bertemu kalian dalam keadaan junub. Rasulullah Saw bersabda: Subhanallah, sesungguhnya mukmin tidak najis” (HR. Tirmizi). “Sesungguhnya mukmin tidak najis” maksudnyaadalah keadaan junub jangan menjadi halangan untuk bertemu sesama Muslim. Dalam Al-Quran, ungkapan Subhanallah digunakan dalam menyucikan Allah dari hal yang tak pantas (hal buruk), misalnya: “Mahasuci Allah dari mempunyai anak, dari apa yang mereka sifatkan, mereka persekutukan”, juga digunakan untuk mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik.” (QS. 40-41). Jadi, kesimpulannya, ungkapan Subhanallah dianjurkan setiap kali seseorang melihat sesuatu yang tidak baik, bukan yang baik-baik atau keindahan.Dengan ucapan itu, kita menegaskan bahwa Allah Swt Mahasuci dari semua keburukan tersebut. Masya Allah diucapkan bila seseorang melihat yang indah, indah karena keindahan atas kuasa dan kehendak Allah Ta’ala. Lalu, apakah kita berdosa karena mengucapkan Subhanallah, padahal seharusnya Masya Allah dan sebaliknya? Insya Allah tidak. Allah Maha Mengerti maksud perkataan hamba-Nya. Hanya saja, setelah tahu, mari kita ungkapkan dengan tepat antara Subhanallah dan Masya Allah. Wallahu a’lam bish-shawabi.

Hukum Bunga Bank Dalam Ajaran Agama Islam -'

PARA ulama memiliki pendapat berbeda mengenai hukum bunga bank ini. Ada yang mengharamkannya dan ada yang tidak mengharamkannya. Pengaharam bunga bank ini karena disamakan dengan riba (bunga) dengan bentuk pelarangan yang bertahap.
Tahap pertama, Al-Qur’an menolak anggapan bahwa pinjaman riba seolah-olah menolong mereka yang memerlukan sebagai suatu perbuatan mendekatkan diri kepada Allah.
Allah SWT berfirman:
وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ رِبًا لِيَرْبُوَ فِي أَمْوَالِ النَّاسِ فَلَا يَرْبُو عِنْدَ اللَّهِ ۖ وَمَا آتَيْتُمْ مِنْ زَكَاةٍ تُرِيدُونَ وَجْهَ اللَّهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُضْعِفُونَ
“Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar dia bertambah pada harta manusia, maka riba itu tidak menambah pada sisi Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk mencapai keridhaan Allah, maka (yang berbuat demikian) itulah orang-orang yang melipat gandakan (pahalanya),” (Q.S. ar-Rum (30): 39).
Abu zahrah, Abu ‘ala al-Maududi Abdullah al-‘Arabi dan Yusuf Qardhawi mengatakan bahwa bunga bank itu termasuk riba nasiah yang dilarang oleh Islam. Karena itu umat Islam tidak boleh bermuamalah dengan bank yang memakai system bunga, kecuali dalam keadaan darurat atau terpaksa. Bahkan menurut Yusuf Qardhawi tidak mengenal istilah darurat atau terpaksa, tetapi secara mutlak beliau mengharamkannya. Pendapat ini dikuatkan oleh Al-Syirbashi, menurutnya bahwa bunga bank yang diperoleh seseorang yang menyimpan uang di bank termasuk jenis riba, baik sedikit maupun banyak. Namun yang terpaksa, maka agama itu membolehkan meminjam uang di bank itu dengan bunga.
“Orang-orang yang makan (mengambil) RIBA’ tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan RIBA’, padahal Alloh telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan RIBA’. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil RIBA’), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Alloh. Orang yang kembali (mengambil RIBA’), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya,” (Surat Al-Baqarah, ayat 275)
Larangan al-Qur’an terhadap pengambilan riba adalah jelas dan pasti. Sepanjang pengetahuan tidak seorang pun mempermasalahkannya. Tetapi pertentangan yang ditimbulkan adalah mengenai perbedaan antara riba dan bunga. Salah satu mazhab pemikiran percaya bahwa apa yang dilarang Islam adalah riba, bukan bunga. Sementara suatu mazhab pemikiran lain merasa bahwa sebenarnya tidak terdapat perbedaan antara riba dan bunga. Karena itu pertayaan pertama yang harus dijawab adalah apakah ada perbedaan antara riba dalam al-Qur’an dan bunga dalam dunia kapitalis. [santika/islampos/kipayatul mubtadiin]

Keutamaan Hari Jum'at,Inilah Menurut Ajaran Islam -'

HARI Jum’at bagi kita merupakan hari yang biasa saja. Kita tidak menyadarinya bahwa ternyata di hari Jum’at ini banyak keutamaan-keutamaan tertentu. Hari Jumat, tak pelak, merupakan hari yang sangat istimewa dalam Islam. Itu sudah kita ketahui bersama. Namun, apa ya kutamaannya?
Berikut adalah 9 keutamaan hari Jum’at menurut ajaran Islam.
1. Hari terbaik
Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabada: “Hari terbaik dimana pada hari itu matahari terbit adalah hari Jum’at. Pada hari itu Adam diciptakan, dimasukkan surga serta dikeluarkan darinya. Dan kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari Jum’at.”
2. Terdapat waktu mustajab untuk berdo’a
Abu Hurairah berkata Rasulullah SAW bersabda: “ Sesungguhnya pada hari Jum’at terdapat waktu mustajab bila seorang hamba muslim melaksanakan shalat dan memohon sesuatu kepada Allah pada waktu itu, niscaya Allah akan mengabulkannya. Rasululllah mengisyaratkan dengan tangannya menggambarkan sedikitnya waktu itu,” (HR. Muttafaqu Alaih).
Ibnu Qayyim Al Jauziah setelah menjabarkan perbedaan pendapat tentang kapan waktu itu mengatakan: “Diantara sekian banyak pendapat ada dua yang paling kuat, sebagaimana ditunjukkan dalam banyak hadits yang sahih, pertama saat duduknya khatib sampai selesainya shalat. Kedua, sesudah ashar, dan ini adalah pendapat yang terkuat dari dua pendapat tadi,” (Zadul Ma’ad Jilid I/389-390).
3. Sedekah pada hari itu lebih utama dibanding sedekah pada hari-hari lainnya
Ibnu Qayyim berkata: “Sedekah pada hari itu dibandingkan dengan sedekah pada enam hari lainnya laksana sedekah pada bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lainnya.” Hadits dari Ka’ab menjelaskan: “Dan sedekah pada hari itu lebih mulia dibanding hari-hari selainnya,” (Mauquf Shahih).
4. Hari tatkala Allah menampakkan diri kepada hamba-Nya yang beriman di surga
Sahabat Anas bin Malik dalam mengomentari ayat: “Dan Kami memiliki pertambahannya,” (QS. 50: 35) mengatakan: “Allah menampakkan diri kepada mereka setiap hari Jum’at.”
5. Hari besar yang berulang setiap pekan
Ibnu Abbas berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Hari ini adalah hari besar yang Allah tetapkan bagi umat Islam, maka siapa yang hendak menghadiri shalat Jum’at hendaklah mandi terlebih dahulu.” (HR. Ibnu Majah).
6. Hari dihapuskannya dosa-dosa
Salman Al Farisi berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang mandi pada hari Jum’at, bersuci sesuai kemampuan, merapikan rambutnya, mengoleskan parfum, lalu berangkat ke masjid, dan masuk masjid tanpa melangkahi diantara dua orang untuk dilewatinya, kemudian shalat sesuai tuntunan dan diam tatkala imam berkhutbah, niscaya diampuni dosa-dosanya di antara dua Jum’at,” (HR. Bukhari).
7. Orang yang berjalan untuk shalat Jum’at akan mendapat pahala untuk tiap langkahnya, setara dengan pahala ibadah satu tahun shalat dan puasa
Aus bin Aus berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang mandi pada hari Jum’at, kemudian bersegera berangkat menuju masjid, dan menempati shaf terdepan kemudian dia diam, maka setiap langkah yang dia ayunkan mendapat pahala puasa dan shalat selama satu tahun, dan itu adalah hal yang mudah bagi Allah,” (HR. Ahmad dan Ashabus Sunan, dinyatakan shahih oleh Ibnu Huzaimah).
8. Wafat pada malam hari Jum’at atau siangnya adalah tanda husnul khatimah, yaitu dibebaskan dari fitnah (azab) kubur
Diriwayatkan oleh Ibnu Amru , bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Setiap muslim yang mati pada siang hari Jum’at atau malamnya, niscaya Allah akan menyelamatkannya dari fitnah kubur,” (HR. Ahmad dan Tirmizi, dinilai shahih oleh Al-Bani).
9. Hari paling utama di dunia
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW berkata, “Hari paling baik dimana matahari terbit pada hari itu adalah hari Jum’at, pada hari itu Adam diciptakan, dan pada hari itu pula Adam dimasukkan ke dalam surga, serta diturunkan dari surga, pada hari itu juga kiamat akan terjadi, pada hari tersebut terdapat suatu waktu dimana tidaklah seorang mukmin shalat menghadap Allah mengharapkan kebaikan kecuali Allah akan mengabulkan permintannya,” (HR. Muslim). [rika/islampos/febrikaf09.student/zootodays]

Kenali Manfaat Kesehatan dibalik Gerakan Dalam Ibadah Sholat -'

SHALAT merupakan ibadah yang paling penting bagi umat islam. Dalam hadits juga dikatakan bahwa shalat itu tiang agama. Yang mana jika tidak ditegakkan maka runtuhlah agama pada diri orang tersebut. selain itu sebagaimana dalam Al-Qur’an bahwa shalat mencegah dari perbuatan keji dan munkar.
Ternyata terdapat berbagai manfaat dibalik gerakan shalat. Hasil ini berdasarkan dari penelitian para ahli. Shalat sebagai tiang agama adalah ibadah yang paling proporsional bagi anatomi tubuh manusia. Gerakan-gerakannya sudah sangat melekat dengan gestur (gerakan khas tubuh) seorang muslim.
Takbiratul Ihram
Pada gerakan takbiratul ihram ini aliran darah lebih lancar menuju getah bening ( limfe ) dan kekuatan otot lengan. Posisi jantung di bawah otak memungkinkan darah mengalir lancar ke seluruh tubuh. Saat mengangkat kedua tangan, otot bahu meregang sehingga aliran darah kaya oksigen menjadi lancar. Kemudian kedua tangan didekapkan di depan perut atau dada bagian bawah. Sikap ini menghindarkan dari berbagai gangguan persendian, khususnya pada tubuh bagian atas.
Ruku
Manfaat Postur ini menjaga kesempurnaan posisi dan fungsi tulang belakang (corpus vertebrae) sebagai penyangga tubuh dan pusat syaraf. Posisi jantung sejajar dengan otak, maka aliran darah mengalir maksimal pada tubuh bagian tengah. Tangan yang bertumpu di lutut berfungsi relaksasi bagi otot-otot bahu hingga ke bawah. Selain itu, rukuk adalah latihan kemih untuk mencegah gangguan prostat.
I’tidal
Itidal adalah variasi postur setelah rukuk dan sebelum sujud. Gerak berdiri bungkuk berdiri sujud merupakan latihan pencernaan yang baik. Organ organ pencernaan di dalam perut mengalami pemijatan dan pelonggaran secara bergantian. Efeknya, pencernaan menjadi lebih lancar.
Sujud
Aliran getah bening dipompa ke bagian leher dan ketiak. Posisi jantung di atas otak menyebabkan darah kaya oksigen bisa mengalir maksimal ke otak. Aliran ini berpengaruh pada daya pikir seseorang. Karena itu, lakukan sujud dengan tumaninah, jangan tergesa gesa agar darah mencukupi kapasitasnya di otak. Postur ini juga menghindarkan gangguan wasir. Khusus bagi wanita, baik rukuk maupun sujud memiliki manfaat luar biasa bagi kesuburan dan kesehatan organ kewanitaan.
Duduk diantara Dua Sujud
Saat duduk iftirosy, kita bertumpu pada pangkal paha yang terhubung dengan syaraf nervus Ischiadius. Posisi ini menghindarkan nyeri pada pangkal paha yang sering menyebabkan penderitanya tak mampu berjalan. Duduk tawarruk sangat baik bagi pria sebab tumit menekan aliran kandung kemih (urethra), kelenjar kelamin pria (prostata) dan saluran vas deferens. Jika dilakukan. dengan benar, postur irfi mencegah impotensi. Variasi posisi telapak kaki pada iftirosy dan tawarruk menyebabkan seluruh otot tungkai turut meregang dan kemudian relaks kembali. Gerak dan tekanan harmonis inilah yang menjaga. Kelenturan dan kekuatan organ-organ gerak kita.
Salam
Saat melakukan salam otot sekitar leher dan kepala mengalami relaksasi sehingga menyempurnakan aliran darah di kepala. Gerakan ini mencegah sakit kepala dan menjaga kekencangan kulit wajah.
Masyaallah, disamping shalat merupakan kewajiban ternyata terdapat manfaat bagi kesehatan dalam gerakan shalat. [fha/islampos/shofighter]

Anugerah Allah Dalam Menciptakan Mata -'

ALLAH menciptakan kita dalam keadaan yang sebaik-baiknya. Allah menciptakan mata untuk melihat. Diantara keajaiban mata adalah rahasiah dibalik kemampuannya melihat berbagai hal. Itu rahasia yang tidak mudah untuk dijelaskan. Allah menciptakan mata dalam tujuh tingkatan. Setiap tingkatan memiliki sifat dan bentuk yang khusus. Seandainya salah satu tingkatan darinya hilang, manusia sulit untuk melihat.
Coba kita perhatikan bentuk kelopak mata yang mengelilinginya. Gerakan kelopak mata yang diciptakan dapat bergerak dengan cepat, mampu melindungi mata dari berbagai benda yang dapat membahayakannya, seperti debu dan benda – benda lain. Artinya kelopak mata seperti pintu yang dapat dibuka ketika dibutuhkan dan ditutup pada saat tidak dibutuhkan. Kelopak mata juga diciptakan dengan tujuan untuk keindahan mata dan wajah.
Oleh karena itu, bulu yang ada padanya diciptakan dalam keadaan tertentu. Bulu ini tidak terus memanjang sehingga malah akan membahayakan mata dan juga tidak dikurangi sampai pada ukuran yang dapat membahayakannya. Allah menjadikan kedua bagian pinggir mata sedikit lebih sempit dibandingkan dengan bagian tengahnya agar sesuatu yang jatuh ke mata dapat berpindah ke salah satu sisinya.
Allah juga menjadikan dua buah alis sebagai penghias wajah sekaligus tirai pelindung bagi mata. Rambut alis menyerupai bulu mata dalam hal pertumbuhannya. Yakni tidak terus bertumbuh panjang. Jika bulu mata terus memanjang, akan membuat wajah manusia tanpak jelek. Sebaliknya, rambut kepala dan jenggot dijadikan oleh Allah dapat terus bertambah panjang dan dapat dipotong, sehingga mudah untuk diatur agar menjadi indah dan rapih.
Hal yang mesti kita lakukan adalah bersyukur dengan menggunakan anggota tubuh untuk taat kepada Allah SWT. Demikian pula dengan anggota tubuh yang lain. Allah ciptakan dengan desain yang paling baik. Maka, sudah sepantasnya kita bersyukur kepada Allah atas nikmat anggota tubuh dengan menggunakan anggota tubuh kita untuk beribadah kepada Allah dan berbuat amal saleh sebanyak-banyaknya.
Sungguh, kelak di hari pembalasan anggota tubuh kita akan menjadi saksi atas segala perbuatan kita sewaktu di dunia. Alangkah indahnya jika anggota tubuh kita memberikan kesaksian amal-amal saleh yang kita lakukan di dunia. Allah SWT berfirman, “Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati, semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya.” (QS. Al-Isra [17]: 36). [rika/islampos/qultummedia/siffamr]

Hukum Berbicara Saat Khutbah Jum'at -'

DALAM rangkaian shalat Jum’at ada yang namanya khutbah jum’at. Khutbah Jum’at ini merupakan penyampaian suatu ilmu kepada orang lain. Sering ada di antara kita yang ketika khutbah Jum’at sedang berlangsung masih ada yang bicara. Sebenarnya apa ya hukumnya?
Hadis riwayat Muslim dari Abu Hurairah r.a.

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ أَنْصِتْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ (رواه مسلم)

Artinya: Bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Jika engkau berkata kepada temanmu ‘diamlah!’ di hari Jum’at, dalam keadaan imam sedang khutbah, maka engkau (shalat Jum’atmu) sia-sia,” (HR. Muslim).
Rasulullah SAW bersabda:

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ مَنْ تَكَلَّمَ يَوْمَ اَلْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَهُوَ كَمَثَلِ اَلْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا, وَاَلَّذِي
يَقُولُ لَهُ: أَنْصِتْ, لَيْسَتْ لَهُ جُمُعَةٌ

“Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah bersabda: “Barangsiapa berbicara pada shalat Jum’at ketika imam sedang berkhutbah, maka ia seperti keledai yang memikul kitab-kitab. Dan orang yang berkata: Diamlah, tidak ada Jum’at baginya,” (HR. Ahmad).

إِذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ اَلْجُمُعَةِ أَنْصِتْ وَالْإِمَامِ يَخْطُبُ فَقَدْ لَغَوْتَ

“Apabila kamu berkata kepada temanmu padahal saat itu imam sedang berkhutbah dengan ucapan أَنْصِتْ (diamlah) maka kamu telah kehilangan (pahala).”
Kalimat (laghaut) oleh para ahli bahasa mengartikannya sebagai berikut:
– Kamu kehilangan pahala.
– Kehilangan fadhilah (keutamaan) ibadah jum’at.
– Ibadah shalat Jum’at menjadi tidak ada bedanya dengan ibadah shalat dzuhur biasa.
Berbicara ketika khotib sedang khutbah hukumnya tidak sampai haram. Tetapi disunnahkan diam pada saat khutbah. Menurut Al Qodhi Abu Toyyib hukumnya makruh. Akan tetapi menurut qoul mu’tamad (yang dijadikan pegangan) hukumnya boleh berbicara saat khutbah, (Kitab Al Bajuri juz 1 hal 321). [rika/islampos/khotbahjumat/fiqhmenjawab]

Benarkah Einstein Penemu Teori Relativitas ? -'

SALAH satu ilmuwan terbesar abad 20, Albert Einstein amat terkenal dengan teori relativitasnya. Menurutnya, waktu adalah bersifat relatif dan dapat berubah tergantung keadaannya, yang ditentukan oleh massa dan kecepatan. Atas pemikirannya ini, Einstein dianggap ilmuwan terbesar karena dalam sejarah umat manusia, tak seorang pun mampu mengungkapkan fakta ini dengan jelas sebelumnya.
Namun, benarkah demikian? Apakah memang Einstein penemu pertama teori luar biasa ini?
Jauh sebelum teori relativitas waktu ini ditemukan, al-Qur’an sebagai mukjizat terbesar Nabi Muhammad SAW dan petunjuk bagi umat manusia, telah memberikan informasi tentang waktu yang bersifat relatif ini 14 abad silam! Hal ini bisa dilihat dari sejumlah ayat yang mengulas relativitas waktu ini:
“Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu menurut perhitunganmu.” (QS Al-Hajj: 47).
“Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun.” (QS Al-Ma’arij: 4).
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS As-Sajdah: 5).
Bahkan dalam sejumlah ayat disebutkan bahwa manusia merasakan waktu secara berbeda, dan terkadang manusia juga dapat merasakan waktu sangat singkat sebagai sesuatu yang lama, seperti firman Allah:
“Allah bertanya: ‘Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?’ Mereka menjawab: ‘Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.’ Allah berfirman: ‘Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui’.” (QS Al-Mu’minun: 122-114)
Fakta bahwa relativitas waktu disebutkan dengan sangat jelas dalam al-Qur’an, yang mulai diturunkan pada tahun 610 M, adalah bukti nyata bahwa al-Qur’an adalah wahyu Allah. [sm/islampos/hy]

Adakah Perayaan Ulang Tahun Dalam Islam ? -'

PERAYAAN ulang tahun sudah menjadi tradisi dikalangan kita ini. Bukan hanya anak kecil namun para remaja dan bahkan orang dewasa sekalipun merayakan hari kelahirannya itu. Kini ulang tahun bukan hanya dirayakan bagi seseorang saja tapi ulang tahun sebuah negara pun diperingati. Namun, apakah Islam mengajarkan tradisi perayaan ulang tahun itu?
Perayaan ulang tahun atas kelahiran seseorang atau suatu organisasi tertentu tidak pernah diperintahkan oleh Rasulullah SAW. Karena itu bila dilakukan, tidak bernilai ibadah.
Cukup banyak ulama tidak menyetujui perayaan ulang tahun yang diadakan tiap tahun. Tentu mereka datang dengan dalil dan hujjah yang kuat. Di antara alasan penolakan mereka terhadap perayaan ulang tahun antara lain:
1. Ulang tahun bila sampai menjadi keharusan untuk dirayakan dianggap sebuah bid’ah. Sebab Rasulullah SAW belum pernah memerintahkannya, bahkan meski sekedar mengisyaratkannya pun tidak pernah. Sehingga bila seorang muslim sampai merasa bahwa perayaan hari ulang tahun itu sebagai sebuah kewajiban, masuklah dia dalam kategori pembuat bid’ah.
2. Selain itu, kita tahu persis bahwa perayaan uang tahun itu diimpor begitu saja dari Barat yang nota bene bukan beragama Islam. Sedangkan sebagai muslim, sebenarnya kita punya kedudukan yang jauh lebih tinggi. Bukan pada tempatnya sebagai bangsa muslim, malah mengekor Barat dalam masalah tata kehidupan. Seolah pola hidup dan kebiasaan orang Barat itu mau tidak mau harus dikerjakan oleh kita yang muslim ini. Kalau sampai demikian, sebenarnya jiwa kita ini sudah terjajah tanpa kita sadari. Buktinya, life style mereka sampai mendarah daging di otak kita, sampai-sampai banyak di antara mereka kurang sreg kalau pada hari ulang tahun anaknya tidak merayakannya. Meski hanya sekedar dengan ucapan selamat ulang tahun.
Tradisi ulang tahun sama sekali tidak memiliki akar sejarah dalam islam. Islam tak pernah diajarkan untuk merayakan ulang tahun. Kalau pun kemudian ada orang yang berargumen bahwa dengan diperingatinya maulid Nabi, hal itu menjadi dalil kalau ulang tahun boleh juga dalam pandangan Islam. Maka ini adalah argumen yang tidak tepat.
Rasulullah SAW sendiri tak pernah mengajarkan kepada kita melalui hadisnya untuk merayakan maulid Nabi. Maulid Nabi, itu bukan untuk diperingati, tapi tadzkirah, alias peringatan. Maksudnya? Kalau kita baca buku tarikh Islam, di situ ada catatan bahwa Sultan Shalahuddin al-Ayubi amat prihatin dengan kondisi umat Islam pada saat itu. Dimana bumi Palestina dirampas oleh Pasukan Salib Eropa. Sultan Shalahuddin menyadari bahwa umat ini lemah dan tidak berani melawan kekuatan Pasukan Salib Eropa yang berhasil menguasai Palestina, karena mereka sudah kena penyakit wahn (cinta dunia dan takut mati). Mereka bisa begitu karena mengabaikan salah satu ajaran Islam, yakni jihad. Bahkan ada di antara mereka yang tidak menyadari dengan perjuangan Rasulullah SAW dan para sahabatnya.
Untuk menyadarkan kaum muslimin tentang pentingnya perjuangan, Sultan Shalahuddin menggagas ide tersebut, yakni tadzkirah terhadap Nabi, yang kemudian disebut entah siapa yang memulainya sebagai maulid Nabi. Tujuan intinya mengenalkan kembali perjuangan Rasulullah dalam mengembangkan Islam ke seluruh dunia. Singkat cerita, kaum muslimin saat itu sadar dengan kelemahannya dan mencoba bangkit. Akhirnya, berkobarlah semangat jihad dalam jiwa kaum muslimin, dan bumi Palestina pun kembali ke pangkuan Islam, tentu setelah mereka mempecundangi Pasukan Salib Eropa. Jadi maulid Nabi bukan dalil dibolehkannya pesta ulang tahun.
Seorang penanya pernah bertanya kepada seorang ulama besar yang dikenal dengan Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rahimahullah. Si penanya berkata,
“Apakah merayakan hari ulang tahun bagi seorang anak dianggap tasyabbuh (menyerupakan diri) dengan kaum barat kafir ataukah ia adalah untuk menyenangkan jiwa dan memasukkan rasa gembira di hati sang anak dan keluarganya?”
Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin rahimahullah menjawab,
“Merayakan hari ulang tahun tak akan lepas dari dua kondisi. Entah ia adalah ibadah atau ia adalah kebiasaan. Jika ia adalah ibadah, maka ia termasuk bid’ah (ajaran baru yang tak berdasar) dalam agama Allah.”
Sungguh telah tsabit (benar) dari Nabi shallallahu alaihi wasallam adanya peringatan dari bahaya bid’ah dan bahwa ia adalah kesesatan. Beliau Shallallahu alaihi wasallam bersabda,
وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الْأُمُورِ، فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ، وَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ و كُلَّ ضَلَالَةٍ في النار
“Waspadalah kalian dari perkara (agama) yang diada-ada. Karena, semua yang diada-ada merupakan bid’ah dan sesungguhnya bid’ah itu adalah kesesatan. Sedang kesesatan itu adalah di neraka.” [rika/islampos/shirotholmustaqim/wahid-berbagi/liishya-liishyi]

Inilah Gambaran Kematian Menurut Ilmuwan -'

SETIAP yang bernyawa sudah pasti akan merasakan mati, hal ini sudah pasti terjadi karena tak ada makhluk yang abadi. amun, mengenai bagaimana rasanya kematian, tentu saja tak akan ada yang pernah tahu, karena semua ini adalah rahasia Alloh SWT. Namun, para ilmuwan terus mencoba untuk mengungkap misteri kematian ini, berdasarkan pengalaman dan ilmu yang mereka peroleh.
Menurut para ilmuwan, layaknya kehidupan, kematian juga merupakan sebuah proses. Tahap pertama dari proses ini dikenal sebagai kematian klinis. Ini berlangsung selama empat hingga enam menit, dimulai ketika seseorang berhenti bernapas dan jantung berhenti memompa darah.
Selama itu, mungkin ada cukup oksigen dalam otak, yang akan menghindari dari terjadi kerusakan otak permanen. Organ lain, seperti ginjal dan mata diklaim akan tetap hidup sepanjang kematian klinis.
Setelah proses kematian klinis, kemudian manusia akan merasakan saat yang dikenal sebagai kematian biologis. Pada tahap ini sel-sel tubuh mulai merosot, dan organ tubuh, termasuk otak, mulai mati. Dokter kadang-kadang dapat menunda kematian biologis dengan menginduksi dalam keadaan hipotermia, yaitu mendinginkan tubuh di bawah temperatur normal. Metode ini dapat menghentikan degenerasi sel-sel tubuh, dan telah digunakan untuk menghidupkan kembali pasien dengan penyakit jantung.

Fakta Unik Ka'bah -'

KA’BAH adalah kiblat orang musim yang berada di Masjidil Haram, tepatnya di kota Makkah. Setiap satu tahun sekali, orang-orang muslim dari seluruh penjuru dunia berbondong-bondong pergi ke Ka’bah untuk melaksanakan ibadah haji dan setiap hari pun banyak sekali orang yang melaksanakan ibadah umrah.
Sebagai kiblat orang-orang muslim, ternyata Ka’bah memiliki keunikan tersendiri dibalik kesuciannya. Berikut ini, ada beberapa fakta unik mengenai ka’bah:
  • Memiliki tekanan gravitasi yang tinggi. Adanya tekanan gravitasi yang tinggi pada Ka’bah dan sekitarnya, menyebabkan satelit , frekuensi radio, dan peralatan teknologi lainnya tidak dapat merekam isi Ka’bah. Selain itu, tekanan gravitasi yang tinggi tersebut membuat sistem imun menjadi kebal dari segala macam penyakit. Dan hal itu pula menyebabkan beribadah di Masjidil Haram tidak akan terasa panas meskipun tidak ditutupi dengan atap. Hal tersebut di sebabkan oleh tekanan gravitasi tinggi yang menyebabkan kadar garam dan aliran sungai di bawah tanah menjadi tinggi.
  • Tempat ibadah tertua. Perlu diketahui, Ka’bah sesungguhnya telah dibangun sejak zaman Nabi Adam. Tapi, sumber yang lain mengatakan bahwa Ka’bah telah dibangun semenjak 2000 tahun sebelum Nabi Adam diturunkan karena sudah dipergunakan thawaf oleh para malaikat. Pembangunan Ka’bah ini berangsur-angsur dan menurut riwayat yang lain disempurnakan pembangunannya oleh Nabi Ibrahim beserta para malaikat dengan pondasi yang sangat dalam yaitu sampai ke tujuh lapis bumi. Maka dari itu, Ka’bah tidak akan pernah bisa dihancurkan terkecuali saat akan datangnya hari kiamat.
  • Mengeluarkan sinar radiasi yang tinggi. Sebuah penemuan sempat mengguncang National Aeronautics and Space Administration (NASA), badan antariksa Amerika Serikat. Penemuan tersebut yaitu bahwa planet bumi dapat mengeluarkan radiasi yang ternyata merupakan sebuah medan magnet. Namun entah mengapa, website yang mempublikasikan tersebut menghilang dari dunia maya pada 21 hari setelah mempublikasikannya. Dan hal tersebut tetap diteliti oleh para ahli dan ternyata pusat radiasi tersebut ada di kota Makkah tepatnya dari Ka’bah. Radiasi ini bersifat infinite (tidak berhujung) yang menyebabkan para peneliti Muslim mempercayai bahwa radiasi ini mempunyai karakteristik yang menghubungkan Ka’bah dengan alam akhirat. Bukti yang menyebutkan bahwa radiasi tersebut bersifat infinite adalah ketika para astronot mengambil foto planet Mars, radiasi tadi masih tetap terlihat.
  • Zero magnetism Area. Area ini terletak di antara kutub utara dan kutub selatan tepatnya di tengah-tengah. Hal ini dibuktikan ketika mengeluarkan sebuah kompas di Ka’bah, maka jarum kompas tidak akan bergerak sama sekali dikarenakan gaya tarik yang terjadi diantara dua kutub sama besarnya. Hal ini menyebabkan orang yang tinggal di Makkah cenderung hidup lebih lama, lebih sehat, dan tidak banyak dipengaruhi oleh kekuatan gravitasi. Selain itu setelah diteliti secara ilmiah, pada saat seseorang mengelilingi Ka’bah maka faktanya fisik orang tersebut akan segar seperti di pulihkan kembali oleh suatu energi yang bersifat misterius.
  • Memancarkan energi yang positif. Bagaimana tidak? Ka’bah merupakan pusat utama dari gerakan shalat sepanjang waktu di dunia ini yang waktu shalat tersebut mengikuti pergerakan matahari. Sehingga, waktu shalat di negara satu dan yang lainnya akan berbeda yang mengakibatkan adanya orang yang melaksanakan shalat di setiap waktu. Ka’bah pun menjadi pusat kiblat bagi umat muslim dari seluruh penjuru dunia, sehingga setiap orang yang shalat di Ka’bah akan memancarkan energi positif. Dan inilah salah satu alasan saat ibadah haji maupun umrah dilarang menggunakan penutup kepala. Yaitu, karena rambut manusia berfungsi sebagai antena yang menerima energi positif dari Ka’bah untuk masuk ke dalam tubuh manusia. Selain itu menurut orang yang telah pergi ke sana, memandangi ka’bah dengan ikhlas juga dapat mendatangkan ketenangan jiwa dan air mata akan menetes secara refleks sehingga pada saat kembali ke negaranya akan selalu merasakan rindu pada Ka’bah.
Subhanallah, begitu menakjubkan fakta unik yang dimiliki oleh Ka’bah ini. Semoga bagi Anda yang belum pernah berkunjung ke tanah suci, segera diberangkatkan oleh Allah swt untuk menunaikan rukun islam yang keluma. Aamin. [retsa/islampos/belantaraindonesia]

Copyright @ 2013 Mari Tambah Wawasan Kita.