Rabu, 28 Januari 2015

Cintailah Yang Anda Miliki -'

APA yang kita miliki sekarang adalah anugrah. Maka syukurilah yang ada. Kita sering mengeluh dengan sesuatu yang tidak bisa kita miliki.
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu. Allah Maha mengetahui sedang kamu tidak mengetahui,” (Al-Baqarah 216).

Di luar sana banyak orang yang memimpikan hidup seperti kita. Memiliki tempat tinggal yang nyaman sementara mereka hanya menjadikan bumi sebagai alas untuk tidur dan langit untuk berteduh, tak tentu mereka tinggal. Memiliki tangan dan mata yang dengan mudahnya menulusuri dunia maya dan mencari semua yang ada di internet. Jangankan untuk browsing, mereka bermimpi untuk melihatpun susah.
Anak-anak, orang tua, saudara, tetangga dan orang sekitar yang peduli dengan kita. Mereka selalu ada di saat kita susah. Mencoba membantu kembali bangkit dari keterpurukan.
Mengapa harus mencintai dan berusaha memiliki yang tidak kita miliki? Sementara melupakan yang yang kita miliki dan mencintai kita. Hidup ini indah jika kita mau menghitung satu persatu cinta dan anugrah yang Allah SWT telah berikan pada kita.
Jagalah cinta dan kasih sayang itu supaya tetap hangat dan berkobar hingga saatnya tiba. Cinta pada Allah S.W.T akan melindungi cinta kita terhadap yang lainnya. [islampos]

Muhasabah Diri,Menatap Hidup Penuh Kepercayaan

KITA hidup di dunia ini seperti layaknya pengembara. Yang sedang mencari bekal demi menggapai sebuah tujuan kehidupan. Tujuan itu yang sangat dinantikan, demi merubah nasib di masa mendatang. Apakah tujuan hidup kita itu? Tentunya setiap manusia pasti memiliki pandangan tersendiri dalam menjawab pertanyaan tersebut.
Sebagian manusia hanya menjadikan hidup sebagai sarana untuk membanggakan diri mereka sendiri. Sebagai contoh kita lihat di sekitar kita, betapa banyak orang-orang yang begitu kekurangan secara finansial dan mengais rezeki yang sejatinya jauh dari cukup untuk menghidupi anak istrinya.
Akan tetapi di lain pihak banyak dari kalangan konglomerat yang menghabiskan hidupnya untuk mencari uang dan uang belaka. Seakan-akan mereka menilai hidup hanya bermuara pada kepuasan materi saja. Sehingga tidak heran jika orang-orang tersebut tidak ambil berat dalam menggentaskan kemiskinan. Perlu kita ketahui bersama bahwa manusia harus senantiasa bermuhasabah diri tanpa mengenal ruang dan waktu, tua mau pun muda muhasabah diri harus senantiasa di lakukan dalam hidup.
Kata urgensi berarti penting di atas penting. Muhasabah diri banyak di lupakan oleh kaula muda dan sebagian umat manusia. Adapun muhasabah diri ini sangat penting karena menjadikan kita orang yang mengingat akan hari akhir.
Hari akhir adalah hari di mana manusia tiada daya upaya selain mendapatkan pertolongan dari setiap amal baiknya dan keimanan yang utuh yang pada saat itu ia hadapkan kepada Allah SWT. Allah maha mengetahui segala yang tersirat di relung hati kita, niat jahat, niat buruk dan prasangka baik serta prasangka buruk Allah maha tahu semua itu. Karena itu semua hanya dengan bermuhasabah diri di setiap saatlah akan mampu menolong kita untuk senantiasa mengingat akan hari akhir dimana setiap diri menghadap sang kuasa melalui bekal amal yang ada.
Iman adalah sumber kekuatan bagi orang-orang yang menjadikan Allah SWT sebagai tujuan hidupnya. Semakin banyak kita bermuhasabah diri semakin bertambahlah kualitas iman seorang hamba. Tatkala kita bermuhasabah diri kita merasakan bahwa sebenarnya manusia tidak mempunyai apa-apa dalam hidup ini jika Allah SWT tidak memberikan cahaya rahmatnya kepada kita, dan secepat mungkin kita akan mengetahui betapa Allah yang maha agung melihat gerak hidup kita di setiap waktu sehingga tiada celah bagi setiap hamba untuk melepaskan diri dari pantauan sang pencipta. Orang yang mempunyai iman akan merasakan hal seperti ini. Sedangkan orang yang enggan bermuhasabah diri akan dengan mudah larut dalam kelamnya nafsu dunia yang datang tanpa batas masa jika kita tidak membendungnya dengan keimanan dan ketakwaan.
Menatap masa depan dengan penuh rasa percaya diri akan memberikan kita semangat untuk hidup di dunia ini. Muhasabah diri adalah sarana untuk meyakinkan setiap manusia menatap hidup mereka dengan penuh kepercayaan. Coba bayangkan disaat kita menyadari akan kuasa Allah SWT yang tanpa batas. Rasa optimis dalam hidup akan mengalir di setiap sel-sel darah kita seakan-akan memicu hasrat dan gelora kita demi menghapus segala hala dan rintangan yang senantiasa dengan sengit menghujam langkah hidup yang kita tempuh yang pada akhirnya akan menistakan kita jika iman dan ketakwaan pupus dari sanubari kita. [rika/islampos/robbie-alca]

Belajar Dari Elang

ELANG merupakan jenis unggas yang mempunyai umur paling panjang di dunia. Umurnya dapat mencapai 70 tahun. Tetapi untuk mencapai umur sepanjang itu seekor elang harus membuat suatu keputusan yang sangat berat pada umurnya yang ke 40.
Ketika elang berumur 40 tahun, cakarnya mulai menua, paruhnya menjadi panjang dan membengkok hingga hampir menyentuh dadanya. Sayapnya menjadi sangat berat karena bulunya telah tumbuh lebat dan tebal,sehingga sangat menyulitkan saat terbang. Pada saat itu, elang hanya mempunyai dua pilihan. Menunggu kematian, atau mengalami suatu proses transformasi yang sangat menyakitkan. Suatu proses transformasi yang panjang nya selama 150 hari.
Untuk melakukan transformasi itu, elang harus berusaha keras terbang keatas puncak gunung untuk kemudian membuat sarang di tepi jurang, berhenti dan tinggal di sana selama proses transformasi berlangsung.
Pertama-tama, elang harus mematukkan paruhnya pada batu karang sampai paruh tersebut terlepas dari mulutnya, kemudian berdiam beberapa lama menunggu tumbuhnya paruh baru.
Dengan paruh yang baru tumbuh itu, ia harus mencabut satu persatu cakar-cakarnya dan ketika cakar yang baru sudah tumbuh, ia akan mencabut bulu badannya satu demi satu.
Suatu proses yang panjang dan menyakitkan. Lima bulan kemudian, bulu-bulu elang yang baru sudah tumbuh. Elang mulai dapat terbang kembali. Dengan paruh dan cakar baru, elang tersebut mulai menjalani 30 tahun kehidupan barunya dengan penuh energi!
Dalam kehidupan kita ini, kadang kita juga harus melakukan suatu keputusan yang sangat berat untuk memulai sesuatu proses pembaharuan. Kita harus berani dan mau membuang semua kebiasaan lama yang mengikat, meskipun kebiasaan lama itu adalah sesuatu yang menyenangkan.
Kita harus rela untuk meninggalkan perilaku lama kita agar kita dapat mulai terbang lagi menggapai tujuan yang lebih baik di masa depan. Hanya bila kita bersedia melepaskan beban lama, membuka diri untuk belajar hal-hal yang baru, kita baru mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kemampuan kita yang terpendam, mengasah keahlian baru dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan.
Halangan terbesar untuk berubah terletak di dalam diri sendiri dan Andalah sang penguasa atas diri Anda. Jangan biarkan masa lalu menumpulkan asa dan melayukan semangat kita. Anda adalah elang-elang itu. Perubahan pasti terjadi. [santi/islampos/jakapukesta]

Lahir Miskin, Mati Kaya

KITA tidak pernah minta dilahirkan ke bumi ini. Kita terlahir begitu saja tanpa kita bisa memilih dari rahim mana kita dilahirkan. Kita tidak bisa memilih lahir dari keluarga miskin ataupun kaya. Ya… kita terlahir begitu saja. Meski kita lahir dalam keadaan miskin tapi itu bukan salah kita, sebab kita tidak bisa memilih.
Kelahiran kita adalah satu cerita hidup yang harus kita bawa dan perankan. Meski kita tidak memiliki apa-apa atau siapa-siapa. Kita harus bisa jadi
aktor utama dalam setiap peran yang kita mainkan. Kita harus jadi pahlawan untuk kita sendiri. Sebab tokoh antagonis bukanlah kita.
Bangunlah kerajaan bisnis kita. Bangun bukan dengan yang kita sukai, tapi dengan yang pasar sukai. Percuma kita bisa menciptakan produk dan jasa sehebat apapun tetapi tidak ada yang membutuhkan. Sederhana saja. Barang siapa yang menghendaki dunia hendaklah dengan ilmu, barang siapa yang menghendaki akhirat, hendaklah dengan ilmu.
Ketika Anda lelah, ketika Anda menyerah, ketika Anda tidak bisa berbuat apa-apa carilah aku. Sebab aku selalu ada di sisi Anda. Akulah harapan. Ketika waktu itu tiba, kita harus kaya. Sebab kalau kita tidak kaya, bagaimana anak-anak kita?
Bila Anda lahir dalam keadaan miskin Itu bukan salah Anda, Bila Anda mati dalam keadaan miskin Itu baru salah Anda. []

Beban Dalam Segelas Air

KITA terkadang sering melupakan kondisi jasmani maupun rohani apabila sedang disibukkan dengan suatu pekerjaan tertentu. Hingga kita lupa saatnya untuk beristirahat. Waktu istirahat malah kita gunakan untuk melakukan aktivitas lainnya. Padahal, tubuh juga memiliki tingkat kekuatan tertentu. Adakalanya tubuh ingin merasakan santai dengan melakukan istirahat.
Saat Stephen R. Covey mengajar tentang Manajemen Stress, dia bertanya kepada
para peserta kuliah, “Menurut Anda, kira-kira berapa berat segelas air ini?” Jawaban para peserta sangat beragam, mulai dari 200 gram sampai 500 gram.
“Sesungguhnya yang menjadi masalah bukanlah berat absolutnya. Tetapi berapa lama Anda memegangnya,” ungkap Covey.
“Jika saya memegangnya selama satu menit, tidak ada masalah. Jika saya memegangnya selama satu jam, lengan kanan saya akan sakit. Jika saya memegangnya selama satu hari penuh, mungkin Anda harus memanggilkan ambulans untuk saya,” lanjutnya.
“Beratnya sebenarnya sama, tapi semakin lama saya memegangnya, maka bebannya akan semakin berat. Jika kita membawa beban terus menerus, lambat laun kita tidak akan mampu membawanya lagi. Beban itu terasa meningkat beratnya,” ungkap Covey.
”Yang harus kita lakukan adalah meletakkan gelas tersebut. Istirahat sejenak sebelum mengangkatnya lagi. Kita harus meninggalkan beban kita, agar kita dapat lebih segar dan mampu membawanya lagi. Jadi sebelum pulang ke rumah dari pekerjaan sehari-hari, tinggalkan beban pekerjaan Anda. Jangan bawa pulang. Beban itu dapat diambil lagi besok,” lanjutnya.
“Apapun beban yang ada di pundak Anda hari ini, coba tinggalkan sejenak. Setelah beristirahat, nanti dapat diambil lagi. Hidup ini sangat singkat, jadi cobalah menikmatinya dan memanfaatkannya. Hal terindah dan terbaik di dunia ini tak dapat dilihat atau disentuh, tapi dapat dirasakan jauh di dalam hati kita,” kata Covey.
Oleh sebab itulah, penting bagi kita membiasakan diri agar dapat menyisikkan waktu untuk beristirahat. Walau itu hanya beberapa jam saja, tubuh akan kembali segar. Dengan begitu kita dapat melakukan aktivitas kembali dengan pikiran yang tenang dan kondisi yang nyaman. [rika/islampos/kisahinspirasi]

Menghadapi Kritik Dengan Bijak -'

ORANG yang merasa serba salah biasanya orang yang takut terhadp resiko. Termasuk resiko menerima kritik dari orang lain. Sering kali kritik memuat kita tidak nyaman dan selalu terngiang dalam pikiran.
Memang, ada cara ampuh untuk menghindari kritik, yakni dengan tidak melakukan apa-apa dan tidak menjadi apa-apa. Namun, cara seperti itu bukanlah pilihan yang layak diambil oleh para pemenang hidup.

Daripada menghindari kritik, tentu akan jauh lebih baik bila kita belajar menerima atau menghadapinya dengan baik serta mengambil manfaatnya. Bagi sebagian orang, hal ini ternyata tidaklah mudah. Kritik, sehalus apa pun cara menyampaikannya, ternyata tetap bisa mendatangkan rasa tidak enak, apalagi bila kritik tersebut bersifat menjatuhkan. Bagi Anda yang termasuk dalam golongan ini, 6 cara bijak menghadapi kritik berikut ini bisa dicoba untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
  1. Berusaha untuk mengambil sudut pandang yang sama dengan si pemberi kritik. Jika berhasil, maka kita akan benar-benar memahami alasan inti si pemberi kritik dalam melontarkan kritik tersebut. Kalau sudah demikian, maka biasanya kita tidak akan terlalu “panas” dan terganggu sehingga bisa lebih rileks dalam menyusun argumen yang efektif dalam menjawab kritik tersebut.
  2. Memandang kritik dari sisi yang positif. Kritik pada dasarnya bisa digolongkan ke dalam dua hal, yakni yang berlandaskan maksud baik dan maksud jahat. Namun, sebagai pribadi yang merdeka, kita punya pilihan untuk memandang bahwa semua kritik tersebut dilontarkan atas maksud baik (positif). Cara pandang seperti ini sangat menguntungkan karena membuat pikiran kita lebih jernih sehingga bisa mengambil manfaat kritik dengan maksimal.
  3. Jangan biarkan diri kita hanyut dalam perasaan sakit hati dan dendam ketika mendapatkan kritik, sebab hal itu sangat merugikan diri sendiri. Kerugian tersebut ibarat membakar seluruh rumah sendiri untuk membunuh seekor tikus yang bersembunyi di balik lemari.
  4. Tanamkan asumsi kepada diri sendiri bahwa mendapat kritik merupakan hal yang membanggakan. Ya, kritik biasanya ditujukan kepada orang yang berkarya, orang yang melakukan apa-apa, atau orang yang menyandang status “penting”. Sebaliknya, orang yang pasif, berdiam diri, dan tidak populer biasanya jauh dari kritik.
  5. Ambil hikmah dari setiap kritik yang kita dapat. Kritik seringkali menampilkan banyak hal penting yang tersembunyi dari pandangan atau pikiran kita. Sebelum bereaksi terhadap kritik, sebaiknya kita menelitinya terlebih dahulu. Bila kritik itu salah, bisa diabaikan. Namun jika benar, maka bisa kita jadikan sarana penting untuk memperbaiki diri.
  6. Gunakan cara yang asertif dalam menanggapi kritik. Cara yang asertif adalah cara yang menegaskan pendirian dan pendapat dengan yakin, jelas, tegas, dan positif. Sikap seperti itu memungkinkan kita untuk menyatakan pendapat atau kehendak dengan tegas, elegan, dan terhormat dengan tetap menjaga harga diri dan kehormatan orang lain.
Nah, semoga bermanfaat. [ds/islampos/blogditter]

Tak Perlu "I Hate Monday"

PERNAHKAH Anda merasa bahwa hari Senin begitu melelahkan dan mengungkapkannya dalam teriakan “I Hate Monday”?
Mungkin Anda bukan satu-satunya orang yang merasakan hal tersebut. Tapi tahukah Anda bagaimana istilah “I Hate Monday” ini bermula?
Penyakit hari Senin atau Monday Disease dulu umumnya menimpa para pekerja penyortir wol (bulu domba). Para pekerja ini ternyata telah mengidap alergi terhadap bulu domba, dan setiap kembali bekerja setelah hari libur yakni pada hari Senin, kebanyakan dari mereka akan mendapatkan serangan asma. Kondisi ini menjadi tekanan tersendiri yang dihadapi oleh para pekerja sehingga muncul perasaan benci terhadap hari Senin.
Pada masa kini, penyakit hari senin masih banyak ditemui di kalangan pekerja. Sebuah studi menyebutkan jika gejala stres banyak muncul di kalangan pekerja kantoran pada hari Senin sekitar pukul 08.00-09.00. Yang lebih mengkhawatirkan sekitar jam tersebut serangan jantung di kantor atau di tempat kerja pun mengalami peningkatan.
Namun tentu saja jenis stressor yang dialami tidak lagi sama dengan pekerja wol pada zaman dulu, kini beberapa faktornya bisa disebabkan oleh tidak ada kepuasan dalam bekerja, merasa tidak berbahagia, atau merasa bekerja sebagai beban. Perasaan negatif semacam ini memicu berbagai rasa tertekan, frustasi, konflik dan rasa krisis dalam diri yang memicu munculnya serangan jantung spesifik pada hari Senin.
Kita hidup di negeri yang mengatur Senin sebagai permulaan hari kerja. Ada baiknya mungkin kita selalu ingat keutamaan bekerja bagi seorang laki-laki dalam Islam.
Dari Al-Miqdam bin Ma’dikarib Az-Zubaidiy, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Tidaklah seseorang bekerja suatu pekerjaan yang lebih baik dari pada bekerja dengan tangannya sendiri. Dan apasaja yang seseorang belanjakan untuk keperluan dirinya, keluarganya, anaknya dan pembantunya maka itu merupakan sedeqah”. [HR. Ibnu Majah juz 2, hal. 723, no. 2138]
Dari Ka’ab bin ‘Ujrah, ia berkata, “Ada seorang laki-laki lewat di hadapan Nabi SAW, maka para shahabat Rasulullah SAW melihat kuat dan sigapnya orang tersebut. Lalu para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, alangkah baiknya seandainya orang ini ikut (berjuang) fii sabiilillaah”. Lalu Rasulullah SAW menjawab, “Jika ia keluar untuk bekerja mencarikan kebutuhan anaknya yang masih kecil, maka ia fii sabiilillaah. Jika ia keluar bekerja untuk mencarikan kebutuhan kedua orang tuanya yang sudah lanjut usia maka ia fii sabiilillaah. Jika ia keluar untuk bekerja mencari kebutuhannya sendiri agar terjaga kehormatannya, maka ia fii sabiilillaah. Tetapi jika ia keluar karena riya’ (pamer) dan kesombongan maka ia di jalan syaithan”. [HR. Thabrani dalam Al-Kabir juz 19, hal. 129, no. 282, dan para sanadnya orang-orang shahih].
Ingatlah, jika Anda ingin bahagia satu hari, cutilah bekerja. Jika ingin bahagia satu pekan, menikahlah. Jika ingin bahagia seumur hidup, cintailah pekerjaan dan sekeliling Anda.
So, hate monday? Tak perlu kan? []

Hdapi Masalah Dengan Bersabar -'

SETIAP manusia pasti akan selalu merasakan masalah. Dalam hidup ini, bila kita tidak merasakan masalah tentu tidak akan terasa apa-apa. Maksudnya, hidup tanpa liku-liku kehidupan akan terasa hambar. Apabila hidup kita tanpa masalah tentu akan terasa lurus-lurus saja. Kita tidak akan menjadi orang yang berguna bila tanpa di timpa suatu masalah. Orang yang mengaku beriman sekalipun, Allah pasti mengujinya dengan suatu masalah.
Saat ditimpa suatu masalah, disitulah besar keimanan kita di uji. Seberapa kuat kah kita menghadapi masalah itu? Serta bagaimanakah sikap kita dalam menghadapi masalah?
Agar kita tidak merasa menyesal karena mengambil suatu tindakan yang salah dalam suatu masalah, seperti halnya berputus asa, maka kita harus bersabar dalam menghadapinya. Tuhan membenci bahkan mengusir orang yang berputus asa. Berputus asa artinya tidak lagi memiliki kesabaran. Jadi kalo berperinsip sabar ada batasnya, berati kemurahan Allah pun akan ada batasnya.
Ketika masalah dan cobaan dirasa berat, dan dirasa logika tak mampu lagi memberi solusi, maka tetaplah bertahan dengan terus bersabar. Dengan terus bersabar akan mempercepat datangnya pertolongan Allah.
Bersabar itu mampu bertahan dalam keadaan yang sulit. Namun bukan berarti menerima kesulitan itu begitu saja. Tapi bersabar untuk terus mencari solusi agar terlepas dari kesulitan.
Biasanya orang yang sabar dalam menghadapi suatu masalah tentu akan bijak dalam menyikapi semuanya. Mulai dari penuh pertimbangan dan difikir secara matang dalam menghadapi suatu masalah yang datang. Kita semua tak tahu takdir kita kapan dalam menerima suatu cobaan, cepat atau lambat itu pasti akan terjadi. Jadi mulai dari sekarang siapkan hati dan pikiran kita agar dapat menghadapinya dengan kesabaran hati. [rika/islampos/thetumlisonian/gerobak-artikel]

Copyright @ 2013 Mari Tambah Wawasan Kita.