Oleh: Musyafa’ Addariny Lc MA, Mahasiswa S3 Universitas Islam Madinah
MARI sempatkan untuk ‘bercengkrama’ dengan Al-Qur’an….
Ibnu Qudamah -rohimahulloh- mengatakan: “Makruh bila sampai lebih dari 40 hari belum selesai khatam Al-Qur’an.”
Al-Qurthubi -rohimahulloh- mengomentari: “Waktu 40 hari itu adalah waktunya para pemalas dan banyak kesibukan.”
Sudah berapa bulan dan waktu ’40 hari’ lewat namun kita belum
mengkhatamkan Al-Qur’an, harusnya hati kita miris jika memikirkan hal
ini.
Ingatlah bahwa Al-Qur’an mengandung banyak keberkahan, maka
bergantunglah kepada Alqur’an, Anda akan mendapati keberkahan itu,
renungkanlah firman Allah ta’ala: “Itulah Kitab yang Kami turunkan
kepadamu yang penuh dengan KEBERKAHAN agar mereka mentadabburi
ayat-ayatnya,” [Surat Shod: 29].
Di antara berkahnya Alqur’an, Allah memberikan keberkahan kepada akal
pembaca dan penghafalnya. Abdul Malik bin Umair -rohimahulloh-
mengatakan: “Dahulu dikatakan bahwa manusia yang paling tahan – atau
paling jernih- akalnya adalah para penghafal Alqur’an.”
Di antara berkahnya Alqur’an, Allah akan memudahkan urusan-urusan
para pembacanya. Ibrohim Al-Maqdisi -rohimahulloh- mengatakan:
“Perbanyaklah membaca Alqur’an dan jangan kau meninggalkannya, karena
hajatmu akan dimudahkan
sesuai banyaknya bacaan Qur’anmu.”
Al-Qur’an sangat bermanfaat bagi jasmani dan rohani kita. Ibnu
Taimiyyah rohimahulloh- mengatakan: “Aku tidak melihat sesuatu yang bisa
memberi ‘makan’ untuk akal dan jiwa, dan bisa menjaga jasad serta dapat
menjamin kebahagiaan seseorang, melebihi kegiatan melihat (membaca)
Kitabullah secara kontinyu.”
Dan sebagian ahli tafsir mengatakan: “Kami sibuk dengan Alqur’an,
maka keberkahan-keberkahan dan kebaikan-kebaikan menyelimuti kami di
dunia ini”. []
Rabu, 28 Januari 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar